Pemrograman Jaringan

1. Networking & Terminology
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi.
Ciri-ciri jaringan komputer:
1. berbagi perangkat keras (hardware).
2. berbagi perangkat lunak (software).
3. berbagi saluran komunikasi (internet).
4. berbagi data dengan mudah.
5. memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.
Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, bergantung kondisi dan kebutuhan. Desain dari jaringan komputer sangat pesat perkembangannya. Desain inilah yang disebut network terminology.

2. Protokol adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar.
Protokol terbagi atas tujuh lapisan atau tingkatan. Lapisan pertama bertugas untuk mendefinisikan standard fisis jalur komunikasi, seperti konektor, tegangan dan arus serta teknik modulasi. Lapisan kedua berfungsi membagi membagi-bagi data ke dalam format paket yang sudah ditentukan untuk kemudian dikirimkan dalam format yang ditentukan serta membongkar format tersebut pada saat paket diterima. Lapisan ketiga berupa jabaran prosedur untuk menentukan alur pengiriman data dari sebuah terminal ke terminal yang dituju lewat terminal perantara. Lapisan keempat bertugas untuk menjaga jalur komunikasi bebas gangguan. Lapisan kelima berfungsi menerjemahkan alamat pengirim dan penerima, serta menentukan saat memulai ataupun mengakhiri pengiriman. Lapisan keenam berfungsi untuk menerjemahkan data yang akan dikirim ke dalam kode-kode –encryption- yang telah ditetapkan. Lapisan tertinggi berfungsi untuk menangani penggunaan program utilitas untuk jaringan komunikasi yang ada.
Ada banyak jenis-jenis protocol yang ada. Protokol-protokol tersebut antara lain :
• Xmodem
• Xmodem Batch
• Xmodem-1k
• Telink
• ASCII
• TCP/IP
• MAC
• X.PC
• MNP
• CCITT
• dan lain-lain

3. Topologi Jaringan adalah :
• Cara bagaimana simpul dalam jaringan dapat dihubungkan.
• Pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan.
• Cara stasiun yang satu dihubungkan dengan yang lain.


Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringanakan mengalami gangguan.


Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub.
Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.
Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkandengan topologi lainnya.


Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu polalingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasidari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasiditerima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelolainformasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.



4. DNS (Domain Name Service)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address untuk memetakan nama-nama host ke alamat-alamat jaringan. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

5. HTTP
HTTP merupakan suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.

Contohnya bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser maka web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.

CMOS vs CCD

Sensor CCD (charge coupled device) maupun Sensor CMOS (complementary metal oxide semiconductor) hanyalah bagian dari kamera digital berbentuk sekeping chip untuk menangkap cahaya, menggantikan fungsi film pada era kamera film. Pada kepingan ini terdapat jutaan piksel yang sensitif terhadap cahaya (foton) dan energi cahaya yang diterima mampu dirubah dalam bentuk sinyal tegangan. Perbedaan teknis keduanya adalah dalam bagaimana tiap piksel itu memproses cahaya yang ditangkapnya. Piksel pada sensor CCD merubah cahaya menjadi elektron dan output dari sensor CCD memberikan hasil berupa tegangan, alias benar-benar piranti analog. Maka itu pada kamera bersensor CCD, proses analog-to-digital conversion (ADC) dilakukan diluar chip sensor. Artinya kamera dengan sensor CCD pasti perlu rangkaian ADC untuk mengolah hasil keluaran sensor. Sebaliknya, tiap piksel pada sensor CMOS mampu menghasilkan data digital berkat adanya transistor yang ada pada setiap piksel sehingga memungkinkan membuat chip CMOS yang terintegrasi dengan rangkaian ADC (lihat gambar di bawah ini).



Perbedaan Antara Sensor Gambar CCD dan CMOS di Kamera Digital




Kamera digital menjadi barang umum mengikuti penurunan harga jualnya. Salah satu penggerak dibalik penurunan harga adalah dengan diperkenalkannya sensor CMOS. Sensor CMOS sangat jauh lebih murah untuk dirakit dibandingkan sensor CCD.

Kedua sensor CCD (charge-coupled device) dan CMOS (complimentary metal-oxide semiconductor) berfungsi sama yaitu mengubah cahaya menjadi elektron. Untuk mengetahui cara sensor bekerja kita harus mengetahui prinsip kerja sel surya. Anggap saja sensor yang digunakan di kamera digital seperti memiliki ribuan bahkan jutaan sel surya yang kecil dalam bentuk matrik dua dimensi. Masing-masing sell akan mentransform cahaya dari sebagian kecil gambar yang ditangkap menjadi elektron. Kedua sensor tersebut melakukan pekerjaan tersebut dengan berbagai macam teknologi yang ada.

Langkah berikut adalah membaca nilai dari setiap sel di dalam gambar. Dalam kamera CCD, nilai tersebut dikirimkan ke dalam sebuah chip dan sebuah konverter analog ke digital mengubah setiap nilai piksel menjadi nilai digital. Dalam kamera CMOS, ada beberapa transistor dalam setiap piksel yang memperkuat dan memindahkan elektron dengan menggunakan kabel. Sensor CMOS lebih fleksibel karena membaca setiap piksel secara individual.

Sensor CCD memerlukan proses pembuatan secara khusus untuk menciptakan kemampuan memindahkan elektron ke chip tanpa distorsi. Dalam arti kata sensor CCD menjadi lebih baik kualitasnya dalam ketajaman dan sensitivitas cahaya. Lain halnya, chip CMOS dibuat dengan cara yang lebih tradisional dengan cara yang sama untuk membuat mikroprosesor. Karena proses pembuatannya berbeda, ada beberapa perbedaan mendasar dari sensor CCD dan CMOS.
• Sensor CCD, seperti yang disebutkan di atas, kualitasnya tinggi, gambarnya low-noise. Sensor CMOS lebih besar kemungkinan untuk noise.
• Sensitivitas CMOS lebih rendah karena setiap piksel terdapat beberapa transistor yang saling berdekatan. Banyak foton mengenai transistor dibandingkan diodafoto.
• Sensor CMOS menggunakan sumber daya listrik yang lebih kecil.
• Sensor CCD menggunakan listrik yang lebih besar, kurang lebih 100 kali lebih besar dibandingkan sensor CMOS.
• Chip CMOS dapat dipabrikasi dengan cara produksi mikroprosesor yang umum sehingga lebih murah dibandingkan sensor CCD.
• Sensor CCD telah diproduksi masal dalam jangka waktu yang lama sehingga lebih matang. Kualitasnya lebih tinggi dan lebih banyak pikselnya.

Berdasarkan perbedaan tersebut, dapat lihat bahwa sensor CCD lebih banyak digunakan di kamera yang fokus pada gambar yang high-quality dengan piksel yang besar dan sensitivitas cahaya yang baik. Sensor CMOS lebih ke kualitas dibawahnya, resolusi dan sensitivitas cahaya yang lebih rendah. Akan tetapi pada saat ini sensor CMOS telah berkembang hampir menyamai kemampuan sensor CCD. Kamera yang menggunakan sensor CMOS biasanya lebih murah dan umur baterenya lebih lama.

Saat ini banyak kamera digital murah yang menggunakan sensor CMOS daripada CCD. Apa kelemahan dan kekurangan CMOS dibanding CCD? CMOS memiliki keunggulan dimana ongkos produksi murah sehingga harga kamera lebih terjangkau. Sedangkan CCD memiliki keunggulan dimana sensor lebih peka cahaya, jadi pada kondisi redup (sore/ malam) tanpa bantuan lampu kilat masih bisa mengkap obyek dengan baik, sedangkan pada CMOS sangat buram.

CCD dibuat dengan lebih sensitif dan dengan responsibility tinggi. itu menyebabkan ISO yg di gunakan paling rendah 200. dengan Kontras yg tinggi membuat sangat Noise pada ISO yg tinggi.

CMOS, tidak sesensitif CCD, dengan power yg rendah mengasilkan Gambar yang rada Soft. dengan kontras yg nggak begitu tinggi, membuat gambar masih terlihat baik di ISO yang tinggi.

Feature and Performance Comparison

Tugas Olah Citra

Nama : Anita Hardianti (50407122)

Hadha Johanna Aryani (50407390)


Kelas : 4 IA 05


Pengolahan Citra Invert dan Sobel

INVERT

Invert adalah suatu gambar yang terjadi adanya proses invert pada gambar asli sehingga tampak seperti gambar negative pada suatu susunan warna RGB. Proses invert ini berbeda dengan Image negative.







Flowchart Invert











Logical NOT atau invert adalah sebuah operator yang membutuhkan citra biner atau graylevel sebagai masukan dan menghasilkan fotografi negatifnya, yaitu daerah gelap pada gambar input area terang dan terang menjadi menjadi gelap.

Cara Bekerja
Untuk menghasilkan foto negatif citra biner kita dapat menggunakan operator Logical Not. kebenaran Its-tabel ditunjukkan pada Gambar 1.

Figure 1 Truth-table for logical NOT.


Setiap pixel pada gambar masukan yang memiliki nilai logical 1, (sering disebut sebagai foreground) memiliki 0 logis (yang berhubungan dengan latar belakang pada gambar output dan sebaliknya. Oleh karena itu, menerapkan logical NOT ke perubahan citra biner polaritasnya.

logical NOT juga dapat digunakan untuk gambar graylevel disimpan dalam format piksel byte dengan mengaplikasikannya dalam mode bitwise. Nilai yang dihasilkan untuk setiap pixel adalah nilai input dikurangi dari 255:


Beberapa aplikasi invert juga mendukung integer atau float format piksel. Dalam hal ini, kita tidak dapat menggunakan operator logical NOT, sehingga nilai pixel dari gambar terbalik hanya diberikan oleh


Jika ini adalah normal output gambar untuk tampilan 8-bit, kita kembali mendapatkan negatif foto citra input asli.

http://homepages.inf.ed.ac.uk/rbf/HIPR2/mote.gif

Panduan untuk Penggunaan

Saat memproses gambar biner dengan operator logis atau morfologi, polaritas adalah sering penting. Oleh karena itu, operator Logical NOT adalah sering digunakan untuk mengubah polaritas suatu citra biner sebagai bagian dari beberapa proses yang lebih besar.


and


gambar yang dihasilkan,


menunjukkan gabungan latar belakang, karena diwakili dengan Logical 1


and


yang merupakan versi Invert dari gambar di atas kita mendapatkan


Sekarang, hasilnya berisi persatuan dua lingkaran.



Sobel
Tepi adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang mendadak (besar) dalam jarak yang singkat. Perbedaan intensitas inilah yang memperlihatkan rincian pada gambar. Tepi dapat diorientasikan dengan suatu arah, dan arah ini berbeda-beda, tergantung pada perubahan intensitas.

Deteksi tepi merupakan langkah pertama untuk melingkupi informasi di dalam citra. Tepi mencirikan batas-batas objek dan karena itu tepi berguna untuk proses segmentasi dan identifikasi objek di dalam citra. Tujuan operasi deteksi tepi adalah untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam citra (Munir, 2004).
teknik mendeteksi tepi untuk analisis sobel :
Operator gradien pertama, contoh beberapa gradien pertama yang dapat digunakan untuk mendeteksi tepi di dalam citra, yaitu operator gradien selisih-terpusat, operator Sobel, operator Prewitt, operator Roberts, operator Canny.

  1. Operator turunan kedua, disebut juga operator Laplace. Operator Laplace mendeteksi lokasi tepi khususnya pada citra tepi yang curam. Pada tepi yang curam, turunan keduanya mempunyai persilangan nol, yaitu titik di mana terdapat pergantian tanda nilai turunan kedua, sedangkan pada tepi yang landai tidak terdapat persilangan nol. Contohnya adalah operator Laplacian Gaussian, operator Gaussian.
  2. Operator kompas, digunakan untuk mendeteksi semua tepi dari berbagai arah di dalam citra. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata angin yaitu Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat, Barat Daya, dan Barat Laut. Deteksi tepi dilakukan dengan mengkonvolusikan citra dengan berbagai mask kompas, lalu dicari nilai kekuatan tepi (magnitude) yang terbesar dan arahnya. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata angin, yaitu Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat, Barat Daya, dan Barat Laut.


Teknik Deteksi Tepi cukup banyak tapi disini kita hanya akan membandingkan dua teknik saja yaitu operator Sobel.

Operator Sobel
Tinjauan pengaturan pixel disekitar pixel (x,y);


Operator Sobel adalah magnitudo dari dari gradien yang dihitung dengan


yang dalam hal ini, turunan parsial dihitung dengan



dengan konstanta c = 2. Dalam bentuk mask, sx dan sy dapat dinyatakan sebagai



Arah tepi dihitung dengan persamaan :



Tampilan Input dan Output :






Cara Install Delphi 7.0 :

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger
© Grunge Theme Copyright by .:nitha:. | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks